seberapapun usahaku untuk mengasingkan diri pasti berujung nihil. sekuat apapun aku mendorong orang lain pergi akan selalu ada mereka yang terlontar kembali. aku hanya ingin sendiri, mengapa tak ada satupun yang mengerti?
lalu, orang yang tak pernah sengaja datang memutuskan untuk meminta bantuanku. ia yang baru saja patah hati ingin aku membantunya untuk menghapus kenangan dahulu. namun semakin hari maksud dan tujuannya datang bukan hanya yang ia ucapkan itu.
"dan ya begitulah diriku.
kau boleh datang dan pergi sesuka hatimu.
toh, saat hatimu rapuh
aku selalu jadi tempatmu berlabuh.
suka tak suka,
mau tak mau,
ingin atau tidak,
begitulah aku."
No comments:
Post a Comment