Wednesday, August 7, 2019

Si Antagonis

Sebaik apapun engkau pada orang lain, akan ada orang-orang yang memberimu label antagonis di hidupnya. Apakah para antagonis tahu salahnya? Ada dua kemungkinan; benar-benar tak tahu atau memang tahu namun pura-pura tidak peduli.

Dalam hidupku sendiri, ada beberapa manusia yang kuberi label antagonis. Sebagian dari mereka benar-benar tak tahu (atau tak mau tahu) kesalahannya, sisanya memang tahu namun tak peduli. Harus kutegaskan bahwa engkau adalah salah satunya. Meski begitu, aku tak tahu antagonis tipe apa dirimu itu.

Aku katakan kesalahanmu namun kau mengelaknya lalu kau bilang aku berlebihan. Meski begitu kau tetap kembali dan menanyakan hal yang sama. Melelahkan dan membuang-buang waktu, kau tahu?

Lagipula, antagonis yang mana yang mau mengakui kesalahannya? Mereka hanya ada dalam dongeng-dongeng saja. Mengapa begitu? Karena para antagonis menganggap dirinya memang benar dan justru lawannya yang salah.

Aku tak peduli apa label yang kau berikan untukku. Namun apabila antagonis adalah jawabannya, itu terserah engkau. Aku hanya melakukan apa yang terbaik untuk diriku, dan menurutku melakukan hal yang demikian padamu adalah satu-satunya jalan keluar.

Dan demi melanjutkan hidup, aku berani menyingkirkan antagonis-antagonis itu, meski hanya sekadar tak menganggapnya ada. Jadi, jangan menatapku terheran-heran mengapa aku melakukan ini.

No comments:

Post a Comment