Wednesday, September 25, 2019

perlahan

jika aku harus jujur, rasanya seperti mengiris hati dengan perlahan.
aku terlalu memaksakan diri. sebenarnya aku belum mampu merampungkan segala masalah yang makin hari makin menumpuk gila-gilaan. namun lihatlah! aku kembali menantang diriku yang kecil nan lemah ini.

seperti mendorong diri menuju ujung tebing dengan perlahan.
masalah-masalah ini seolah-olah mengajak alam bawah sadarku untuk terjun bebas tanpa pengaman apapun juga penyelamat di bawah sana. siapa, sih, yang akan peduli denganku? haha, tak ada!

seperti membisikkan kata-kata tak pantas pada refleksiku dengan perlahan.
bodoh! lemah! tak becus! sok pahlawan!

seperti menenggelamkan diri dalam bak penuh kebodohan diri sendiri dengan perlahan. seperti memacung diri sendiri dengan perlahan. seperti menekan pedang-pedang yang sudah menusuk tubuh dengan perlahan.

ya, seperti membunuh diri dengan perlahan. intinya seperti itu.

namun siapa sangka? hampir sembilan belas tahun aku bernapas dan banyak masalah yang mampu kuselesaikan. masih ada jiwa hebat dalam diriku ini! persetan masalah-masalah itu, kata-kata tak pantas itu, pedang-pedang itu, kebodohan-kebodohan itu!

aku masih akan tetap bernapas di udara penuh kekejian ini.
aku masih akan tetap berjalan di dunia penuh ketidakjelasan ini.
aku masih akan tetap berbicara pada manusia-manusia penuh kekurangajaran itu.
aku masih akan tetap menjadi diriku sendiri disaat mereka menuntut ini-itu.

maaf, darah bagi orang-orang yang menyerah tak mengalir dalam diriku.


No comments:

Post a Comment