Dari : si ansos
Untuk : kalian berlima
6:28
Bagiku, ini masih terlalu pagi untuk menuliskan hal-hal yang selama ini mengusik hari-hariku. Karena kutahu, semua yang kutuliskan di sini bisa saja membuat perasaanku jatuh tanpa parasut seharian. Namun mau bagaimana lagi, aku harus mengatakan ini.
Jujur, aku benar-benar takut untuk menyampaikan segala macam perasaan yang kurasa selama kurang lebih tiga tahun. Aku sadar bahwa cara pandangku dengan kalian seratus delapan puluh derajat berbeda. Maka dari itu, kuharap kalian menghargai segala kata yang terurai di sini, karena itu adalah hasilku membanting otakku agar kalian tidak merasa sangat tersinggung—aku tak mungkin buat kalian tidak tersinggung sama sekali.
Baiklah, untuk yang paling utama adalah aku lelah dengan cara kalian mengurungku dengan kriteria yang tak ada habisnya. Apa saja kriteria yang kumaksudkan di sini?
Pertama, gaya hidupku. Kalian berdua tahu bahwa aku cenderung introvert yang mana aku akan memilih untuk sendiri ketimbang selalu berada di tempat ramai. Kalian tak bisa membandingkanku dengan salah satu dari kalian. Sudah jelas kita berbeda, apa gunanya kalian membandingkan? Karena kalian memandang manusia yang memiliki sifat seperti ini adalah salah?
Dan untuk pertama dan terkhir kalinya kutegaskan, anti-social dengan asocial itu berbeda. Jangan menyamakan keduanya. Kita hidup di zaman modern, carilah apa definisinya sendiri.
Kedua, kriteria lelaki idaman. Baiklah, di poin ini aku akan mengungkapkan segalanya.
Hubunganku dengannya pernah berjalan, namun sudah berakhir sejak lama. Alasannya, aku hanya melindunginya dari marabahaya yang bisa saja terjadi nantinya. Aku melindunginya dari kalian, yang selalu saja menganggap dirinya adalah lelaki paling buruk yang kalian kenal seumur-umur. Cukup panas telingaku mendengarkan celotehan buruk tentangnya dari kalian. Dan akhirnya aku biarkan dia mengambil langkah mundur, dari segala macam hal di hidupku.
Saya tak pernah membuat keadaan, tapi saya mengikuti keadaan, begitu katanya saat kutanya mengapa aku dan dia bagai dua orang asing sekarang. Dan mohon maaf, aku menyalahkan kalian atas keadaan ini. Kalian membuat keadaan antara kita semua menjadi amat keruh. Kalian yang selalu menjelek-jelekkan dirinya di hadapanku. Kalian yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain di depan wajahku.
Kalian yang selalu menaruh kriteria ganteng tinggi pinter di tiap lelaki, tanpa menaruh tahu bagaimana menyikapiku dan duniaku.
Sekarang aku tak tahu harus bagaimana. Aku seharusnya menganggap kalian adalah tempatku berpulang dan mengadu. Namun kalian justru menjadi tempat yang sangat kuhindari sejak lama.
Aku pun tak tahu bagaimana mengakhiri tulisan ini, karena pada intinya aku lelah dengan hidupku yang rasanya seperti dikurung oleh jeruji kriteria idaman milik kalian. Itu saja.
7:12
No comments:
Post a Comment