Saya selalu penasaran dengan
persepsi kalian semua. Oleh karena itu, tak jarang saya bertanya makna paskibra
untuk diri kalian. Jawaban paling umum juga satu-satunya adalah keluarga. Saya pun meminta penjelasan
dari kata keluarga yang kalian maksudkan. Lalu kalian menjelaskannya dengan
gaya bicara kalian masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa kedekatan kalian
itu seolah-olah seperti keluarga betulan. Ada pula yang mengatakan bahwa
paskibra adalah tempat kalian bersandar dan mengadu saat kalian lelah.
Penjelasan kalian tentu tidaklah salah, karena persepsi manusia pasti berbeda.
Karena persepsi yang berbeda itulah, saya juga memiliki jawaban yang berbeda
namun senada dengan kalian.
Saya menganggap paskibra ini adalah rumah. Dan mengapa kata rumah yang saya
pilih? Karena fungsi dari rumah itu sendiri. Fungsi dari rumah menurut definisi
saya adalah tempat untuk berlindung saat dunia memberi ujian untuk saya. Selain
itu, rumah berfungsi untuk menjadi tempat beristirahat saat saya kelelahan dan
butuh peristirahatan sejenak. Lalu, rumah akan selalu menjadi tempat untuk
berpulang, baik saat saya bahagia pun saat saya terpuruk.
Lalu di dalam rumah akan selalu ada keluarga yang menanti saya. Tak peduli
seberapa hancurnya saya, kalian akan terus membuka pintu rumah untuk menyambut
saya pulang. Dan saat saya berbahagia, kalian akan menyiapkan telinga untuk
mendengarkan alasan saya berbahagia. Serta saat saya tak merasakan apa-apa,
kalian siap sedia untuk menaikkan rasa bahagia saya yang terpendam.
Jadi secara intinya, paskibra
merupakan rumahnya dan kalian adalah keluarganya.
Selama tiga ratus
enam puluh hari saya secara resmi menjadi bagian dari keluarga ini juga tinggal
di dalam rumah ini. Selama itu pula saya bersama dengan kalian, manusia-manusia
yang menerima saya apa adanya. Selama itu pula semua tetesan darah, keringat,
dan air mata menghiasi setiap kegiatan yang kita lakukan. Segala macam canda
tawa hingga jeritan amarah tak pernah luput dari interaksi kita tiap detiknya.
Hingga hari ini, hari ke tiga ratus
enam puluh, saya harus meninggalkan rumah ini, demi melanjutkan apa yang
menjadi salah satu tujuan hidup saya. Dengan berat hati, hal ini harus saya
lakukan. Namun dengan penuh percaya diri, saya melangkah keluar pintu dengan
satu keyakinan; rumah ini akan diurus oleh orang-orang yang terbaik. Rumah ini
akan dijaga dengan baik. Rumah ini akan menjadi tempat berpulang terbaik
untukku.
Karena sejatinya itulah fungsi rumah
dan keluarga; sebagai tempat berpulang dan mengadu.
Jakarta,
November 13, 2018, 14.44.
No comments:
Post a Comment