Wednesday, December 26, 2018

Saat itu

Jalan ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah berkejar-kejaran hingga menghiraukan peluh yang mulai menghiasi wajah.
Pernah saling bersembunyi di tempat terjauh yang sebenarnya dilarang.
Pernah berebut mainan, baik itu otopet maupun sepeda.

Lapangan ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah bermain bola tanpa menghiraukan terik matahari pukul dua siang.
Pernah latihan bermain tenis yang sampai detik ini kusesalkan.
Pernah bermain bentengan yang takkan ada habisnya.

Warung ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah meminta seseorang dari kita untuk membayar semua jajanan.
Pernah membeli segala macam makan dan minum seperti kita takkan kembali esok fajar.
Pernah cekcok hanya karena sebotol minuman segar.

Gang kecil ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah menakut-nakuti satu sama lain perihal kebun di sampingnya.
Pernah merasa seolah-olah gang ini memanglah milik kita semata.
Pernah tiba-tiba berhenti hanya untuk membiarkan salah satu dari kita berjalan sendiri di depan dan menertawainya.

Portal ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah berebut untuk duduk di batu paling atas.
Pernah menikmati matahari terbenam bersama sambil minum dan makan.
Pernah bertingkah seolah-olah kita adalah orang-orang yang amat hebat.

Perumahan ini adalah saksi bisunya.
Saksi bahwa saat itu kita pernah bercanda dan tertawa bersama.
Pernah ribut yang akhirnya akan berbaikan tanpa memandang siapa salah.
Pernah saling merangkul serta memeluk tanpa mengenal usia.

Sebelum semuanya memilih jalan hidupnya yang berlainan.

No comments:

Post a Comment